Selasa, 02 Juni 2009

BERPIKIR HISTORIS....!



(BAGAIMANA MENGEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI ANTAR AGAMA DAN MEMAHAMI SEJARAH DALAM KONTEKS KEKINIAN…?)

Ketika pertama kali mengajar IPS terpadu, yang saya khawatirkan adalah bagaimana saya harus mengajar sejarah. Sebuah mata pelajaran yang penuh dengan hapalan dengan deretan kejadian dengan angka-angka yang menunjukkan waktu peritiwa itu terjadi. Lantas apa yang harus saya lakukan menghadapi tanggung jawab ini?

Akhirnya saya mengambil sikap untuk mengajar sejarah dari sudut pandang yang berbeda ! Sejumlah fakta sejarah dan segala legenda atau aksesoris cerita lainnya yang sering membuat sejarah menjadi bias, saya serahkan kepada siswa untuk menghapalkannya. Tugas saya sekarang adalah bagaimana saya mencoba menggali hikmah, makna dan nilai dari setiap peristiwa yang pernah dialami oleh bangsa ini.

Dan sejalan dengan waktu, saya semakin memantapkan diri untuk mengembangkan sebuah misi pribadi yang lebih khusus, yaitu ingin membangun sebuah kesadaran utuh pada siswa siswi untuk saling menghormati hak paling asasi manusia, yaitu AGAMA. Hal ini merupakan sebuah bentuk perlawanan terhadap sikap dari sebagian kecil masyarakat Indonesia yang belum bisa melapangkan dada dengan perbedaan, khususnya agama. Masih ada penganut dari agama-agama yang ada di Indonesia untuk menunjukkan eksistensi melalui simbol, baju, ritual dan jumlah.

Bukan tidak penting simbol, bukan tidak penting jumlah, namun tentunya yang jauh lebih hakiki dari adanya agama adalah terciptanya kehidupan yang damai, harmonis dan seimbang. Sehingga merupakan sebuah kebodohan dan kemunduran apabila kita mengotorinya dengan hal-hal berbau anarkisme, kekerasan, pembunuhan dan darah.

Misi Pertama.....

Misi ini terasa berat ketika pertama kali saya mengajar tentang sejarah perkembangan agama Hindu dan Budha di Indonesia. Banyak sekali siswa yang belum memahami hakekat dari setiap agama sehingga terkesan mempermainkan, melecehkan dan bercanda ketika saya menerangkan tentang Dewa-Dewa agama Hindu. Misalnya sekitar anggapan bahwa Agama Hindu itu Tuhannya banyak, mengapa bentuk Dewa itu aneh, apa itu reinkarnasi, mengapa ada kasta, ngaben dan sebagainya. Pertanyaan itu sebenarnya juga pernah muncul di benak saya ketika masih remaja dan saat itu saya tidak pernah mendapatkan jawaban yang bijak selain penguatan akan miringnya pandangan kita tentang agama Hindu dan Budha.

Sekarang saya sendiri yang harus menjawab pertanyaan itu! Akhirnya jalan satu-satunya adalah dengan membaca sendiri buku tentang kedua agama tersebut. Dan apa yang saya dapatkan dari kegiatan membaca tersebut? Pencerahan….!

Saya mendapatkan jawaban-jawaban yang selama ini terpendam dalam benak saya dan siswa-siswa saya. Beberapa hal yang saya temukan adalah :

Banyaknya Dewa dalam agama Hindu, Reinkarnasi, Kasta, Kremasi, dan nilai filosofi dari kedua agama tersebut. Terlepas dari uraian yang panjang tentang hal-hal tadi, yang terpenting adalah bagaimana saya menjelaskan kepada siswa tentang bahwa sebenarnya pandangan miring atau anggapan-anggapan yang salah selama ini tidak terlepas dari ketidaktahuan dan ketidakmauan kita untuk mempelajari dan memahami nilai-nilai agama di lluar agama kita sendiri.

Itu wajar, jangankan mempelajari agama orang lain, mempelajari agama sendiri saja sering siswa merasa sulit dan enggan dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, minimal tugas guru dan orang tua untuk berperan aktif menyampaikan pentingnya saling memahami dan terus meningkatkan rasa hormat kepada agama lain sebagaimana kita pun ingin dihormati oleh agama lain. Tanamkan bahwa ketakutan, kekhawatiran dan pandangan miring kita terhadap agama lain, tidak lain hanyalah karena ketidaktahuan kita tentang agama orang lain.

Dan yang lebih penting lagi adalah, orang tua dan guru memberikan teladan yang baik dengan melakukan tindakan, mengeluarkan ucapan dan pikiran secara bijak ketika berbicara tentang perbedaan kepercayaan ini. Dan mempraktekan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Janganlah memperuncing kebencian terhadap agama yang berbeda, terlepas dari berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh hampir semua agama yang ada di dunia ini.

Dari tindakan-tindakan kecil tadi, kita berharap dimasa datang akan muncul sebuah masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran dan pemahaman yang tinggi akan pentingnya menghoramti keyakinan orang lain, yang berbeda dari kita. Agama apapun itu….!

Ada sebuah pernyataan menarik dari seorang anak muda beragama Hindu dari Bali yang seharusnya mampu menjadi bahan renungan kita semua, “ janganlah mengaku-ngaku agama kita paling toleran apabila isi dakwahnya justru menebarkan kebencian terhadap agama lain! Jangan merasa diri paling toleran apabila kita masih memandang agama lain sebagai agama yang sesat. Apabila kita ingin melihat tingkat toleransi sebuah agama, maka dengarkan saja apa yang pendakwah mereka katakan tentang sesuatu dari agama orang lain”


Misi Kedua…

Melalui sejarah juga saya memiliki misi untuk kembali menata ulang pemikiran kita tentang sejarah. Sejarah bukanlah cerita masa lal dengan sederet fakta dan peninggalan lainnya. Sejarah lebih bermakna sebagai belajar hidup dari pengalaman untuk melakukan sesuatu lebih baik untuk hari ini dan masa depan.

Kekeliruan pikiran ini tidak lepas dari cara seorang guru mengajar mata pelajaran sejarah itu sendiri. Bisa kita rasakan dahulu, bila belajar sejarah maka yang akan diajarkan dan dievaluasikan tidak pernah lebih dari menghapal kejadian demi kejadian dari aktivitas manusia dahulu kala atau kemarin sore. Deretan waktu dan tokoh dalam kejadian menjadi momok paling menakutkan bagi siswa ketika mendengar kata sejarah. Ditambah lagi dengan metode pengajaran yang satu arah dan monoton. Lengkaplah sudah penderitaan siswa saat belajar sejarah.

Mengenai pemaknaan kembali sejarah menjadi sangat penting ketika kita melihat dan merasakan bahwa pelajaran sejarah yang disampaikan kepada siswa atau masyarakat sangat dipengaruhi sekali oleh pelaku yang berwenang untuk menentukan rentetan sejarah dari sebuah peristiwa. Dalam hal ini pemerintah, sangat berkepentingan dalam mengolah, mengumpulkan dan menentukan peritiwa apa yang layak untuk disampaikan termasuk interpretasi terhadap sejarah itu sendiri.

Contoh paling telanjang adalah bagaimana berkembangnya berbagai versi dari peristiwa G30S-PKI setelah 30 tahun kita mendengar satu versi yag sah menurut pemerintah. Juga peristiwa SuPerSeMar yang masih gelap dan membingungkan masyarakat. Dapat kita bayangkan berapa banyak lagi sejarah yang selama ini disembunyikan, direkayasan dan disampaikan kepada publik sebagai kebohongan hanya untuk mempertahankan kekuasaan. Dan bayangkan pula seandainya PKI berhasil menguasai Indonesia pada tahun 1965, sejarah seperti apalagi yang akan kita terima?

Karena sejarah tidak pernah lepas dari subyektifitasdan kepentingan penyusun sejarah itu sendiri, maka sebagai guru sejarah yang terpenting adalah bukan menghapalkan deretan angka dalam dimensi waktu namun lebih penting adalah kemampuan guru memberikan makna dari setiap peristiwa yang sudah terjadi dalam konteks kekinian.

Tugas guru adalah bagaimana guru bisa mengeksplore pemikiran siswa untuk mengidentifikasi nilai dan makna dari sebuah peritiwa secara bebas dan terbuka dan kemudian guru membuka perspektif siswa dengan mencoba menganalisis secara sederhana bersama siswa baik dengan hanya berlandasakan logika mereka, data dan fakta yang mereka kumpulkan kemudian didiskusikan secara mendalam di kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan sikap kritis siswa terhadap setiap peristiwa yang mereka lalui.

Tidak sulit kok....! Jangan gambarkan kita seperti diskusinya para pakar sejarah di dunia kampus perguruan tinggi, tapi ciptakan saja ruang akademis terbuka di kelas masing-masing secara sederhana. Justru yang tersulit adalah merubah kebiasaan guru ketika mengajar sejarah, dari kebiasaan monolog, dominan dan sentralistis menjadi multilog, kesetaraan dan desentralisasi pengetahuan akan kebenaran antara guru dengan siswa.

Bukan saatnya lagi sejarah menjadi pelajaran yang menakutkan karena menjenuhkan. Sekarang saatnya!

Bandung, 3 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adsense ads


ShoutMix chat widget

Add your FEED icons here